Senin, 21 Maret 2016

Sepotong senja

Langit biru perlahan menguning
Sisakan senja yang kan berujung gulita
Bersamanya aku hening
Menyaksikan sang mentari hilang diperaduannya

Debur ombak semakin ganas saja
Tak sedikitpun ia bergeming
Dalam hangat tatapannya, ku selami lautan bening
Meski warna langit tak lagi sama

Bersama lentera yang ia genggam
Aku melangkah dalam diam
Memilin doa, menguntai harap pada alam
Agar lentera itu takkan padam

Air menghempas setiap langkah
Menghapus segala jejak yang merekah
Angin mulai pongah
Dan lentera pun kalah gagah
Aku dipaksa pasrah
Diujung senja yang tak lagi indah
Ia hilang membawa hatiku yang merah darah

Kusebut ia A, pencuri hati paling raja