Sabtu, 10 April 2021

Teruntuk Kamu, Lelakiku saat ini.

Aku tidak menyangka semesta seserius ini dalam bercanda. Aku diizinkan bertemu dengan sosok lelaki yang jiwanya pernah aku bayangkan pada suatu malam di penghujung 2018.

Teruntuk kamu, yang menjadi lelakiku saat ini..
Terima kasih sudah berproses sejauh ini. 
Terima kasih sudah tergerak untuk menyapaku di malam itu.
Dan terima kasih sudah bersedia menjadi temanku... teman hidup, insyaallah.
Menemukan seseorang yang sefrekuensi denganku adalah level lain dari sebuah kebahagiaan. Bersamamu, aku merasakan itu.
Semoga kamu juga merasakan hal yang sama, ya.
Jika kamu bisa melihat, saat ini terlalu banyak partikel terima kasih yang menguar dari tubuhku. 

Teruntuk kamu, yang menjadi lelakiku saat ini...
Hei, Kamu... Gimana rasanya bertemu aku? 
Apapun itu yang kamu rasakan, cukup sampaikan pada semesta saja, ya. 
Tidak masalah untuk proses awal kita yang terlalu cepat, anggap saja kita sedang menghemat energi untuk proses panjang yang akan kita jalani di masa depan. 
Siapkah kamu untuk kita saling terlibat dalam segala hal di sisa hidup kita? Aku siap, dan semoga kamu juga.
Banyak kebahagiaan yang sedang menanti kita.
Eh, tunggu..
Bagiku, 11 Desember 2018 adalah pertama kali aku merasakan jiwamu.

Dan teruntuk Semesta, yang sudah merancang skenario terbaik untukku bertemu denganmu..
Terima kasih atas segala rasa.

***
Labirin rasa, 10.04.21