Minggu, 21 Agustus 2016

Cerita yang Segera Usai

Lelakiku memang pencuri hati paling raja...

"Sayang,  di kost-anku hujan,  rencana jalannya kita batalkan saja ya"

Lagi-lagi aku hanya bisa mengiyakan dan menerima alasan klasik yang dia gunakan untuk membatalkan janji kita. Rencana menghabiskan malam minggu,  malam sakral bagi setiap pasangan. Padahal aku sangat ingin bertemu dengannya,  bertatap mata membunuh segala rindu.

Di kost-anku hujan.

Langit di atas kost-anku memang berawan dan tanpa bintang,  tapi tidak ada tanda-tanda akan turun hujan. Rasanya aku ingin tertawa,  bagaimana bisa tempat yang hanya dipisahkan beberapa gang kecil saja bisa mengalami perbedaan cuaca seekstrim itu?  Mungkin lelakiku sedang berada di kost-an dia yang lain. Mungkin.

Lelakiku memang pencuri hati paling raja..
Dengan mudah aku bisa menerima setiap alasannya.
Aku anggap ini resiko karena akupun telah membiarkan hatiku dicuri olehnya.

"Sayang,  matahari pagi ini bagus,  kita jogging yuk?  Aku jemput kamu ya,  Syafa"
Aku tersenyum membaca pesan singkat dari lelakiku ini.

Ya,  memang cerah cuaca pagi ini.  Sejuk untuk berolahraga atau sekedar jalan-jalan santai sambil bertukar cerita.

"Lain kali saja ya, Sayang. Di kost-anku sedang hujan badai,  aku tidak ingin kamu kehujanan.  Oh iya Sayang,  namaku Mefa bukan Syafa"
Pesan balasanku terkirim.

Seketika hujan langsung bergerilya turun di atas kepalaku.
Rintiknya menari menampar pipi
Aromanya menguar menyesak rongga dada
Aku kehilangan udara,  lelakiku memang pencuri hati paling raja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar