Minggu, 31 Mei 2015

(Cermin) Pengukuhan yang Menghitam

Aku lulus. Aku berhasil merampungkan tiga setengah tahun proses perkuliahan dan aku dinyatakan lulus. Lebih cepat dari yang kau bayangkan. Iya, aku mendapatkan gelar pendidikan itu. Gelar yang selama ini kau nantikan. Gelar pendidikan yang selama ini kau perjuangkan untukku. Aku tahu, tak semudah itu kau mendampingiku dalam setiap prosesnya. Aku juga tahu betapa bahagianya kau saat ku hadiahi kabar itu melalui sambungan telepon. Ya, saat itu kita terpisah jarak. Bahkan aku pun tahu saat itu kau sedang menangis, terharu. Kau akan mendampingiku. Itu yang kau janjikan untukku. Tentu saja aku tidak sabar menanti hari pengukuhan gelarku. Sudah terbayang betapa bahagianya aku, kau dan kita.

Ini bagian yang tak ku suka. Kurang dari dua puluh empat jam sebelum hari itu, kau memberiku kabar yang sama sekali tak ku butuhkan. Penerbanganmu dibatalkan. Aku kehilangan tempat berpijak. Aku kehilangan udara untuk bernafas. Aku marah. Aku kecewa. Entah kepada siapa. Namun, dengan air mata tetap ku lalui hari pengukuhan gelar yang menghitam itu.

Sekarang aku disini, berdiri menatap sebuah figura yang memajang potret diri dengan toga, beserta ibu dan adik-adik tanpa kau tentu saja.
Sekarang aku mengerti bahwa saat itu kau yang lebih tersakiti, bukan aku. Maafkan aku.

Cermin. Cerita mini yang tidak lebih dari 200 kata. Ini adalah cermin kali ke-tiga yang saya kirim untuk menyemarakkan event mingguan @bentangpustaka :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar